![]() |
Ket foto: Forum Komunikasi Pimpinan Tingkat Kecamatan (Forkopimcam) Tambun Selatan bersama Pemerintah Desa Tambun. |
Bekasi, koresponden.id - Forum Komunikasi Pimpinan Tingkat Kecamatan (Forkopimcam) Tambun Selatan bersama Pemerintah Desa Tambun melakukan pengurugan lahan yang akan di jadikan jalur alternatif. Lokasi lahan tersebut tepat di belakang Pondok Yapink Putra, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan. Rabu (04/06/2025) pagi.
Unsur Forkopimcam yang hadir pada saat itu, Camat Tambun Selatan Sopian Hadi, Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti, Danramil 01/Tambun Mayor CZI Sali, dan Kepala Desa Tambun Jaut Sarja Winata. Selain itu, turut hadir juga jajaran staf Kecanatan Tambun Selatan dan Desa Tambun.
Pada kesempatan itu, Camat Tambun Selatan Sopian Hadi mengatakan dibukanya jalur alternatif ini semata-mata demi kepentingan masyarakat, dan upaya mencegah agar tidak melawan arus yang kerap terjadi didepan Yapink Putra.
"Kegiatan ini merupakan kepentingan masyarakat, yang sebelumnya melapor melalui media sosial perihal jalan alternatif. Kami unsur Forkopimcam bersama Pemdes Tambun langsung merespon dengan membuat jalur alternatif ini," ujar Sopian Hadi di lokasi pemgurugan.
Disamping itu, Sopian Hadi juga menjelaskan dari hasil kesepakatan unsur Forkopimcam, maka dibuatlah jalur alternatif tersebut. "Jadi kita buat jalur PJKA dengan lebar 5 meter yang nanti bisa tembus ke Jl. KH Abu Bakar, jalur ini nantinya untuk sepeda motor. Sehingga tidak lagi melawan arus di depan Yapink Putra," sambungnya.
Sementara itu, Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti mengapresiasi atas langkah yang di ambil Pemerintah Kecamatan dan Desa Tambun. Menurutnya, langkah tersebut merupakan solusi bijak dalam mencegah bahaya melawan arus.
"Kami mendukung kebijakan pemerintah, dalam membuat jalur alternatif. Memang ini menjadi bentuk keprihatinan saya, karena sejak menjabat Kapolsek Tambun Selatan, banyak sekali warga yang menggunakan jalan dengan melawan arus, terutama pada pagi hari atau jam sibuk," ucap Kompol Wuryanti.
Menurutnya, berbagai imbauan telah di sosialisasika oleh Kepolisian terkait bahayanya melawan arus. Baik itu melalui pemasangan banner, edukasi, dan program kemasyarakatan lainnya.
"Akhirnya, dengan sinergitas unsur Forkopimcam dan juga pemdes Tambun, kami bersepakat untuk membangun jalur alternatif. Dan alhamdulillah ada lahan PJKA yang untuk sementara waktu bisa kita gunakan untuk jalur alternatif," ungkapnya.
Kedepannya, Kompol Wuryanti berharap apabila jalur alternatif itu sudah mulai beroperasi, tidak ada lagi masyarakat yang melawan arus.
Senada dengan hal itu, Danramil 01/Tambun. Mayor CZI Suli menyampaikan, bahwa ini salah satu upaya mengurangi resiko kecelakaan. "Jangan sampai warga kita memanfaatkan jalan tapi melawan arus, itu melanggar aturan dan akan membahayakan baik dirinya maupun orang lain. Pembuatan jalur alternatif ini sangat bagus, dan kami mendukung penuh program ini," kata Mayor CZI Sali.
"Semoga warga bisa memanfaatkan jalan alternatif tersebut, dan juga dapat meminimalisir kecelakaan yang di sebabkan karena melawan arus," terangnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Desa Tambun Jaut Sarja Winata mengatakan bahwa kegiatan membuat jalur alternatif ini secepatnya akan kita selesaikan. Terkait hambatan, dirinya mengaku bahwa tidak ada penolakan dari masyarakat yang lahan garapannya terkena pembuatan jalur alternatif.
"Alhamdulillah, tidak ada hambatan. Karena memang kita membuatnya hanya lebar 5 meter. Sehingga lahan garapannya hanya sedikit yang kena. Cuma memang kegiatan ini butuh tenaga dan anggaran yang tidak sedikit, karena unsur forkopomcamnya semangat, walaupun saat ini belom megang duit saya semangat juga," gurau Jaut.
Dirinya mengaku tidak menargetkan kapan selesainya. "Sepanjang kita bisa kerjakann, ya kita kerjakan.Hari ini kita mengerjakan semaksimal mungkin, bila besok ada dana lagi, kita lanjutkan. Pokoknya ntar tau-tau lewat sini udah rapih aja," pungkasnya