 |
| Ket foto: Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo. |
Jakarta, koresponden.id — Dari ruang kelas hingga ruang komando, perjalanan karier Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo menunjukkan sosok polisi yang tak hanya piawai di lapangan, tapi juga produktif di dunia akademik. Sabtu (16/8/2025), ia resmi dilantik menjadi Wakapolri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengisi kursi yang sempat kosong pasca pensiunnya Komjen Ahmad Dofiri.
Dedi bukan nama asing di tubuh Polri. Ia pernah menjabat Irwasum, Asisten Kapolri Bidang SDM, Kadiv Humas, hingga Kapolda Kalimantan Tengah. Rekam jejaknya menunjukkan kombinasi kepemimpinan, komunikasi, dan pengawasan internal yang kuat.
Di luar struktur resmi, Dedi dikenal sebagai perwira tinggi Polri yang produktif menulis. Namanya bahkan tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai polisi dengan jumlah buku terbanyak. Citra “polisi akademisi” inilah yang membuatnya menonjol dibanding banyak jenderal lain.
Kini, sebagai Wakapolri, Dedi memikul tugas strategis: menjaga soliditas internal, menopang kepemimpinan Kapolri, sekaligus memastikan Polri sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui program Asta Cita. Tantangan besar menanti, dan Dedi sudah menegaskan kesiapannya untuk “all out.”
Bagi Polri, kehadiran Dedi di kursi Wakapolri bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan penegasan bahwa kombinasi pengalaman lapangan, kecakapan manajerial, dan kapasitas intelektual bisa menjadi modal utama memimpin institusi sebesar Polri.
(Ccp)
