• Jelajahi

    Copyright © Koresponden
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan 3

    Iklan 2

    Iklan

    Tiga Relawan Distribusikan Bantuan Bencana Alam Di Sukabumi

    koresponden
    Sabtu, Desember 28, 2024, 16.00 WIB Last Updated 2024-12-28T22:47:23Z


    Sukabumi, koresponden.id - Yayasan Cinta Samudera Nusantara (YCSN), Kasta Peduli, dan Komunitas Pelestari Gunung Sukabumi (KPGS) bersama-sama mendistribusikan bantuan untuk korban terdampak longsor dan banjir Sukabumi. Sabtu (28/12/2024) siang.


    Pendistribusian diberikan pada beberapa pengungsi yang terdampak akibat pergerseran tanah atau longsor yang terjadi di Desa Sirna Sari, Kecamatan Pabuaran, Sukabumi.


    Lokasi pengungsian yang di kunjungi relawan dari tiga komunitas tersebut diantaranya Kp. Cihalang yang menjadi titik pertama pendistribusian bantuan, dengan jumlah terdampak 7 KK, di lanjut titik kedua yaitu Kp. Cijambu dengan jumlah terdampak 23 KK. Di kp. Cipalahar yang menjadi titik ketiga berjumlah 36 KK, titik keempat di Kp. Lembur Pasir terdapat 85 KK, dan terakhir di Kp. Talaga yang menjadi titik kelima terdapat 65 KK.


    Pembina Yayasan Cinta Samudera Nusantara Nurhaeni mengatakan, tujuan pendistribusian langsung ke posko pengungsi selain bentuk kepedulian kita kepada sesama, juga menguatkan psikologis kepada korban terdampak.


    "Alhamdulillah, pendistribusian ini telah kami berikan secara langsung kepada korban terdampak, selain memberikan kebutuhan pokok pengungsi, kami juga memberikan semangat dan menguatkan  psikologisnya. Agar mereka kuat menghadapi ujian ini," ujar perempuan yang akrab di sapa bunda Aini.



    Lebih lanjut, dirinya juga menambahkan, bahwa selain kebutuhan pokok, pihaknya pun membawa Tim medis untuk melakukan pemeriksaan kepada pengungsi.


    "Selama tinggal dipengungsian apa ada keluhan untuk kesehatannya, jika ada, maka kita lakukan pemeriksaan dan pemberian obat. Dari hasil pemeriksaan tadi, alhamdulillah kondisi mereka baik-baik, hanya ada keluhan gatal dan influensa. kita berikan beberapa obat dan suplemen," sambungnya.


    Koordinator Kasta Peduli Ade Irawan menjelaskan, untuk mencapai titik pengungsian yang satu ke titik yang lainnya merupakan perjalanan yang sangat terjal dan penuh bebatuan.


    "Jalurnya lumayan agak sulit dilalui oleh teman-teman relawan, tadi juga sempat salah satu mobil tim yang sempat terperosok, namun bekakt kekompakan tim alhamdulillah bisa di atasi. Yang terpenting, bantuan bisa diterima langsung oleh saudara-saudara kita yang terkena musibah," kata Ade Irawan


    "Mudah-mudahan sedikit yang kami berikan bisa bermanfaat buat saudara kita. Kurang lebih ada sekitar 300 paket yang akan kita bagikan," lanjut Ade.


    Sementara itu, Kadus Darmawangi III Darul Falah mengapresiasi bantuan yang di distribusikan oleh tiga relawan tersebut. Dirinya mengaku terharu atas perhatian yang diberikan untuk warganya.



    "Terimakasih atas bantuan ini, semoga bermanfaat. Mereka kurang lebih sudah hampir 1 minggu tinggal di pengungsian, mereka belum di bolehkan untuk kembali, karena di takutkan sewaktu-waktu bisa longsor. Dan selama di pemgungsian, pemerintah desa selalu memperhatikannya, baik kebutuhan sehari-hari, juga kesehatannya," ungkap  Falah.


    Senada dengan hal itu, Kadus Firman Riyadi mengungkapkan apa yang diberikan para relawan tentunya akan sangat berarti buat warganya.


    "Bantuan berupa kebutuhan sehari-hari,  pelayanan kesehatan dan medis, itu sangat di butuhkan oleh warga kami.  Ditempat kami, ada kurang lebih 185 jiwa yang terdiri dari 65 KK. Dan hampir seminggu mereka di pengungsian, dari tanggal 20 Desember. Wilayah mereka masuk zona terancam, untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan, mereka di evakuasi untuk sementara. Karena posisi rumahnya tepat berada di lereng ," ungkapnya.


    Selain itu, dirinya juga menjelaskan, sebelumnya Tanggal 04 Desember pernah terjadi longsor, dan menimpa Situ. walau tidak menimbulkan korban jiwa, namun beberapa rumah warga ada yang mengalami rusak, baik rusak ringan maupun rusak sedang.


    "Sa'at ini, di kampung kami masih menunggu hasil identifikasi dari hasil BMKG, apakah tempat kami itu layak atau tidak untuk ditempati kembali," pungkasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini