Bekasi, koresponden.id - Jelang Idul Adha 1446 H/2025 M, penjualan hewan kurban terus meningkat. Hal itu telihat di salah satu lapak penjualan hewan kurban Do'a Emak Farm milik Aipda H. Saiful Nyamat di Kp. Buwek, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan. Kamis (15/05/2025) sore.
Anggota Polri yang dikenal bersahaja dan peduli dengan masyarakat sekitar itu mulai mengembangkan bisnis peternakan hewan kurban sejak Tahun 2008.
"Awal mula saya berternak bebek petelur sekitar tahun 2002, sebelum jadi polisi. Dari mulai 50 ekor sekarang alhamdulillah sampai 1000 ekor, lalu beranjak ke kambing, kemudian ke sapi, itu sekitar tahun 2008," ucapnya saat di temui awak media.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk sapi, selain melakukan upaya penggemukan, dirinya juga menyiapkan untuk Hari Raya kurban. "Untuk kualitas sapi, kita berikan yang terbaik. Dengan perawatan yang istimewa, mulai dari pemberian pakan dan vitamin juga kita berikan," jelasnya.
Untuk kesehatan hewan ternaknya, Aipda H. Saiful Nyamat juga telah menyiapkan dokter hewan yang selalu melakukan pengecekan setiap seminggu sekali. "Setiap hari jumat dilakukan pengecekan kesehatan, karena hal itu bagian dari syarat untuk hewan kurban, dan itu sangat penting. Jadi sapi-sapi yang masuk sini wajib sudah di vaksin," sambungnya.
Dengan perawatan dan penanganan yang istimewa, serta menjaga kepercayan pada konsumen untuk memberikan hewan yang berkulitas. hampir setiap Tahun lapak ternaknya selalu dibanjiri order. Baik dari kalangan masyarakat umum, selebritis, maupun pejabat.
"Sampai dengan hari ini, sapi jenis limosin sudah terjual 96 ekor dari 100 ekor. Sedangkan 439 ekor sapi bali juga sudah terjual, tersisa 15 ekor. Alhamdulilkah tiap tahun ada kenaikan order. Untuk harga, sapi bali harga paling murah di anggka 14 juta, sedangkan yang limosin paling murah 20 juta," ungkap H. Saiful Nyamat.
Disamping itu, bentuk kepedulian dan perhatian Pria yang gemar sepak bola itu tidak hanya sebatas pada hewan ternak dan pelanggannya saja, namun pada lingkungan sekitar. Dirinya merekrut sebanyak 47 orang untuk menjadi tenaga kerja dipeternakannya.
"Jadi untuk tenaga kerja, mereka yang pernah menjadi warga binaan atau narapidana dan telah bebas. Jangan sampai dia kambuh dan kumat lagi, kita pekerjakan di sini. Mereka punya tugas masing-masing, ada yang ngarit rumput, mengolah pakan, dan menjaga kebersihan kandang," tuturnya.
Namun demikian, saat memulai usaha peternakan atau penggemukan sapi Aipda H. Saiful Nyamat mengaku kesulitan dalam pememberian pakan ternaknya, sehingga dirinya mendapatkan formula yang tepat untuk pakan ternaknya.
"Kendalanya kita hanya di pakan, kebanyakan semua orang bisa berternak, tapi tidak semua orang dalam memanagemen pakan," pungkasnya.
Ditengah kesibukannya sebagai anggota Kepolisian Polres Metro Bekasi, kedisiplinan, keuletannya, serta terjun langsung menjadikannya kunci kesuksesan Aipda H. Saiful Nyamat dalam mengelolah peternakan tersebut.