 |
| Ket foto: Kader PAN Aboy Maulana (kiri) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Bekasi Drs. H. Bakir Nurhadi (kanan). |
Bekasi, koresponden.id - Hadiri Peletakan batu pertama pembangunan Graha Muhammadiyah-Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Jl. Sunset Avenue Grandwisata, Ketua alumni Gontor Kabupaten Bekasi Aboy Maulana yang juga Kader PAN mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi luarbiasa untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah antar umat serta mencerdaskan bangsa.
"Kegiatan kolaborasi peletakan batu pertama pembangunan Graha Muhammadiyah-NU, memang baru yang pertama kali. Namun, bagi kami pribadi sebagai alumni gontor, melihat kolaborasi NU dan Muhammadiyah adalah hal yang sering kami jumpai ketika mondok dulu, bahkan pernah para ketua umum dari masing-masing ormas tersebut adalah alumni gontor juga, yaitu Kyai Hasyim Muzadi dan Pak Din Syamsudin" ujar Aboy Maulana seusai mengikuti acara peletakan batu pertama.
Lebih lanjut, Kader dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengapresiasi atas langkah yang diambil petinggi Muhammadiyah Kabupaten Bekasi dan PCNU Kabupaten Bekasi. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi umat.
"Sangat mengapresiasi sekali, dengan adanya kegiatan peletakan batu pertama ini semoga menjadi inspirasi umat agar kedua ormas besar ini selalu berbarengan, beriringan, dan selalu menjaga ukhuwah islamiyah, " sambungnya.
Selain itu, dirinya juga mengatakan, bahwa di Gontor ada satu kalimat yang memang nasihat kyai dan diajarkan pada saat masuk pertama kali, yaitu berdiri lah diatas, dan untuk semua golongan.
"Jagan ada lagi masalah khilafiyah yang diperuncing, karena kita sama-sama agamanya islam, Nabinya juga sama Nabi Muhammad SAW. Dan inikan yang pertama di Indonesia antara NU dan Muhammadiyah bersinergi untuk kemaslahatan umat, dan ini sangat luar biasa untuk Bangsa," tutup aboy.
Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bekasi Bakir Nurhadi mengatakan bahwa ini bukan hanya sekedar bangunan saja melainkan simbol persatuan dua organisasi besar Islam di Indonesia.
“NU dan Muhammadiyah sama-sama organisasi besar, maka kami sepakat membangun Graha di lahan yang sama. Harapannya, ini bisa segera terealisasi. Selama ini komunikasi kami berjalan baik, sering ngopi bareng sambil bercanda,” tuturnya.
Kami ingin masyarakat tahu bahwa NU dan Muhammadiyah tidak ada masalah, justru bisa berjalan beriringan sambil tetap menjaga perbedaan. Insya Allah, ke depan kolaborasi ini akan semakin intens, termasuk dalam menghadapi bencana alam maupun persoalan sosial lainnya,” pungkasnya.
