Bekasi, Koresponden.id — Aksi cepat tanggap kembali ditunjukkan jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Tambun Selatan. Perwira Pengendali (Padal) Ipda Manto, bersama Dua anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tambun Selatan, Bripka Adi Pamuji dan Bripka Eko Wahyu, dan anggota Patko Bripka Mauliate dengan sigap mengevakuasi seorang warga yang mendadak sakit saat berada di sebuah warung kopi depan Mapolsek Tambun Selatan, Jumat (19/09/2025) pagi.
Peristiwa ini bermula ketika kedua anggota tersebut hendak menuju warung kopi di seberang kantor polsek setelah mengikuti apel pagi rutin. Namun, sesampainya di lokasi, mereka mendapati seorang pria muda dalam kondisi tertidur lemas di salah satu kursi warung kopi.
Pemilik warung, yang akrab disapa Kopral, lantas memberi penjelasan bahwa pria tersebut sebelumnya datang berboncengan dengan seorang perempuan yang diduga kekasihnya.
"Tadi turun dari motor sama pacarnya, tiba-tiba lemas. Terus saya suruh istirahat dulu. Yang ceweknya minta air hangat, tapi belum sempat diminum, dia udah pingsan duluan," ujar Kopral.
Mendengar penjelasan tersebut dan melihat kondisi pria yang tak kunjung sadar, Bripka Adi dan Bripka Eko segera menghubungi Perwira Pengendali (Padal) piket Ipda Manto untuk meminta bantuan kendaraan dinas.
Tak lama kemudian, mobil patroli datang dan pria tersebut langsung dievakuasi menuju rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis.
"Kami hanya menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat. Saat ada warga dalam kondisi darurat, sudah kewajiban kami untuk menolong secepatnya," ujar Ipda Manto kepada wartawan.
Sesampainya di rumah sakit, korban langsung mendapatkan pemeriksaan medis secara intensif.
Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti saat dikonfirmasi secara terpisah membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan apresiasi atas tindakan anggotanya di lapangan.
"Ini bagian dari implementasi Polri yang Presisi. Kami tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tapi juga hadir secara nyata ketika masyarakat membutuhkan bantuan, kapan pun dan di mana pun," ujar Kompol Wuryanti.
Kejadian ini menjadi contoh nyata sinergi positif antara aparat kepolisian dan masyarakat. Kepedulian, empati, dan kecepatan respons menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
