Bekasi, koresponden.id – Polsek Cikarang Pusat melakukan monitoring perkembangan tanaman jagung di lahan ketahanan pangan milik Polda Metro Jaya yang berlokasi di Kawasan Deltamas, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Selasa (25/11/2025).
Kegiatan monitoring dipimpin oleh Kapolsek Cikarang Pusat AKP Elia Umboh, S.H., M.H., didampingi Waka Polsek Iptu Riyanto, Kanit Binmas Ipda Wowo S., Kanit Provos Aiptu Deden, Bhabinkamtibmas Desa Sukamahi Aipda Sutarto, serta pengawas lapangan Rudi dan ketua kelompok tani, Rasim.
Pada kesempatan tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Sukamahi Aipda Sutarto memimpin apel bersama kelompok petani yang tergabung dalam program ketahanan pangan Polda Metro Jaya sekaligus menyampaikan pembagian tugas harian. Para petani dibagi menjadi tiga kelompok.
"Untuk kelompok pertama melakukan pendangiran dan pemberian kompos di Blok G, kemudian kelompok 2 melaksanakan penyemprotan hama serta pemberian pupuk di Blok E. Selanjutnya, kelompok 3 fokus pada kegiatan pendangiran di Blok F," ujar Aipda Sutarto dalam arahannya.
Sementara itu, Kapolsek Cikarang Pusat AKP Elia Umboh mengatakan, bahwa hasil monitoring pada saat ini menunjukkan perkembangan signifikan di sejumlah blok lahan.
"Untuk Blok A Tanaman tumbuh subur dan telah mengeluarkan bunga, diperkirakan dalam seminggu akan muncul putren, sedangkan di Blok B1 70% tanaman telah berbunga dan mengeluarkan putren. Dari satu pohon rata-rata muncul dua tongkol. Usia tanam saat ini 65 hari," kata AKP Elia Umboh dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan Untuk Blok F, G, dan H: Masih berada pada tahap pemupukan pertama dan pendangiran karena usia tanam baru 40 hari. Penyemprotan hama ulat dan serangga juga dilakukan di blok-blok tersebut.
Pengolahan tanah dilakukan mulai 15 September 2025, kemudian penanaman pertama dilaksanakan di Blok B pada 18 September 2025. Penanaman terakhir dilakukan di Blok H pada 20 Oktober 2025, mencakup total delapan blok dengan luas keseluruhan 25 hektare.
Program ini melibatkan 30 orang petani lokal dari kelompok Karya Tani Tembong Gunung, yang sebelumnya telah terbiasa menanam padi, cabai, dan tanaman hortikultura lainnya.
Dalam program ketahanan pangan ini digunakan benih jagung hibrida Pendekar Sakti dari Kementerian Pertanian RI. Sistem penyiraman memanfaatkan air tadah hujan serta mesin alkon yang mengambil sumber dari empat kolam embung air buatan.
Untuk pemupukan, AKP Elia Umboh juga menjelaskan bahwa pupuk kandang diberikan pada tahap awal pengolahan tanah. Selanjutnya, pemupukan pascatanam dilakukan secara berkala menggunakan pestisida, ZPT, NPK 15-15-15, urea, serta PAC Nitrogen yang merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi.
Perawatan harian meliputi pendangiran, perbaikan saluran air, penyemprotan pupuk, dan penyiraman terutama saat tidak turun hujan.
Dengan masa tanam sekitar 120 hari sejak penanaman pertama pada 18 September 2025, panen diperkirakan berlangsung mulai pertengahan Januari 2026 hingga akhir Februari 2026.




