 |
| Ket foto: Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H. |
Bekasi, koresponden.id — Nama Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H. kembali menjadi sorotan seiring kepercayaan yang diberikan pimpinan Polri kepadanya untuk memimpin Polres Metro Bekasi. Penunjukan ini bukan sekadar rotasi jabatan akhir tahun, melainkan kelanjutan perjalanan panjang seorang perwira perempuan yang dikenal tegas, berintegritas, dan berpengalaman di berbagai medan penugasan.
Mutasi yang tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2781/XII/KEP./2025 tertanggal 15 Desember 2025 itu menempatkan Sumarni menggantikan Kombes Pol Musfofa, yang mendapat promosi sebagai Pelaksana Sementara Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Metro Jaya. Rotasi tersebut merupakan bagian dari mutasi besar terhadap 1.086 perwira tinggi dan perwira menengah Polri.
Bagi Sumarni, Bekasi bukan wilayah asing. Ia pernah menjabat Wakapolresta Metro Bekasi, sebelum akhirnya kembali dengan tanggung jawab yang lebih besar sebagai Kapolres Metro Bekasi. Pengalaman itu menjadi bekal penting dalam memahami karakter wilayah yang dikenal padat penduduk, dinamis, sekaligus kompleks dari sisi sosial dan kriminalitas.
Nama Sumarni mulai dikenal luas publik saat menjabat Kapolres Subang pada 2021. Saat itu, ia dihadapkan pada kasus pembunuhan ibu dan anak yang menggemparkan masyarakat dan menyita perhatian nasional. Dalam waktu relatif singkat, kasus tersebut berhasil diungkap secara profesional, meskipun salah satu tersangka merupakan anggota Polri aktif. Keberanian dan ketegasan itu menjadi penanda kuat gaya kepemimpinannya.
Perwira lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini juga telah mengisi berbagai jabatan strategis, mulai dari Kapolres Sukabumi Kota hingga Kapolresta Cirebon. Di setiap penugasan, ia dikenal konsisten menekankan profesionalisme serta pelayanan kepolisian yang berorientasi pada keadilan dan kepercayaan publik.
Tak hanya di bidang kriminal umum, Sumarni memiliki rekam jejak kuat dalam pemberantasan korupsi. Ia pernah bertugas selama empat tahun sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengalaman tersebut diperkuat dengan penugasannya sebagai Kanit Subdit III Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri serta di Direktorat Antikorupsi Polda Kalimantan Barat.
Latar belakang itu menjadikan Sumarni dikenal sebagai perwira dengan perspektif antikorupsi yang kuat. Pandangan tersebut bahkan ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Salam Zero, yang ditulis saat masih berpangkat Komisaris Polisi. Buku itu mengulas kepemimpinan antikorupsi di tubuh Polri dan pentingnya prinsip zero tolerance terhadap praktik penyimpangan.
Perwira kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, 7 November 1977 ini juga kerap disebut sebagai salah satu perwira perempuan berprestasi di Polri. Di tengah dominasi laki-laki dalam struktur kepolisian, Sumarni mampu membuktikan kapasitasnya melalui kerja, integritas, dan konsistensi di lapangan.
Dalam kehidupan pribadi, Sumarni merupakan istri dari Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK. Nama Brigjen Pol Asep Guntur belakangan turut menjadi perhatian publik karena memimpin sejumlah Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap kepala daerah.
Meski demikian, penempatan Sumarni sebagai Kapolres Metro Bekasi dipandang sebagai keputusan berbasis profesionalisme dan rekam jejak, bukan semata latar belakang keluarga. Karier dan pengalamannya berdiri pada jalur yang ditempa oleh berbagai penugasan strategis.
Kini, dengan amanah baru di Kabupaten Bekasi, harapan publik pun menguat. Kepemimpinan Kombes Pol Sumarni diharapkan mampu memperkuat penegakan hukum yang berkeadilan, meningkatkan kualitas pelayanan kepolisian, serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri di wilayah penyangga ibu kota tersebut.
(Red)
