Bekasi, koresponden.id - Polsek Tambun Selatan menggelar Focus group discussion (FGD) bersama unsur Forkopimcam Tambun Selatan dan Tambun Utara. Kegiatan berlangsung di Aula Mako Polsek Tambun Selatan, Jl. Sultan Hasanudin, Mekarsari, Tambun Selatan. Rabu (09/07/2025) pagi.
Kegiatan yang bertajuk "Pemolisian kolaboratif untuk mencegah gangguan Kamtibmas di wilayah Polsek Tambun Selatan" itu Selain dihadiri unsur Forkopimcam, FGD tersebut juga di hadiri Pemerintah Desa, serta Karang Taruna se-Tambun Selatan dan Tambun Utara.
Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti pada kesempatan itu menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi selama dirinya menjabat sebagai Kapolsek Tambun Selatan, tren kejahatan lebih di dominasi oleh Curanmor roda dua.
"Selama lima bulan berdinas di Polsek Tambun, permasalahan yang terjadi di masyarakat berdasarkan laporan polisi yang masuk itu terkait gangguan kamtibmas dan permasalahan sosial yang kita hadapi," ujar Kompol Wuryanti seusai memimpin Focus Group discussion (FGD).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, dengan di gelarnya FGD ini, diharapkan dapat memberikan saran dan masukan dari Muspika dan Pemerintahan Desa yang ada di wilayah hukum Tambun Selatan dan Tambun Utara.
"Selain itu, dari pemuda melalui karang tarunanya. Kita mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi. Dan luar biasa, dari kegiatan hari ini, kami mendapatkan sekitar 15 rekomendasi dari peserta FGD," sambungnya.
Namun demikian, Kompol Wuryanti meyakinkan bahwa 15 rekomendasi tersebut merupakan hal yang rasional dan bukan hal sulit. Karena menurutnya, yang terpenting dari itu semua adalah aksi nyata.
"Jadi, ada yang bisa kita kerjakan bersama-sama dengan pemdes dan karang taruna. Kami juga sudah menyepakati untuk mengintensifkan patroli rayonisasi tiap tiga Desa, dan dulu pernah dilakukan pada saat malam bulan ramadhan. Hasil sangat efektif, untuk mengurangi potensi gangguan kamtibmas," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Tambun Selatan Sopian Hadi mengapresiasi kegiatan FGD terkait Kamtibmas yang di gagas Polsek Tambun Selatan. Dirinya mengatakan bahwa permasalahan Kamtibmas dan sosial dimasyarakat merupakan tanggungjawab bersama.
"Sinergitas tiga pilar bersama Pemerintah Desa merupakan langkah nyata untuk meningkatkan Kamtibmas di wilayah Tambun Selatan maupun utara. Upaya pencegahannya bisa berupa sosialisasi baik di acara Pemdes ataupun melalui pemasangan spanduk," kata Sopian Hadi.
Dengan demikian, lanjut Sopian Hadi, apa yang sudah disepakati dalam FGD ini diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang diutarakan.
"Tadikan banyak yang siap, ada yang mau membuat gardu pos siskamling, atau mengaktifkan kembali siskamlingnya. Artinya para Kepala Desa mendukung kegiatan untuk meningkatkan kamtibmas di wilayah," lanjutnya.
Terkait warung yang menjual berbagai macam miras di wilayahnya dan berijin, Sopian Hadi mengaku akan melakukan pengecekan kembali perihal ijiinnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lambangsari Pipit Haryanti mengaku bahwa selama ini Pemerintah Desanya bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa selelau melakukan patroli di wilayah yang diduga berpotensi rawan akan gangguan Kamtibmas.
"Kami selalu menjalin komunikasi lintas sektor, antara pemdes, Bimaspol, Babinsa dan Satpam perumahan. Karena diwilayah kami banyak juga perumahan yang masih kosong, jalannya sepi, sehingga dijadikan tempat untuk balap liar." Terang Pipit.
Dirinya juga berencana untuk membuat sirkuit atau arena balap motor bersama Kepala Desa Lambangjaya. Hal itu guna mencegah aksi balap liar, dan mengembangkan bakat balap mereka.
"Kita nanti kolaborasi dengan Pemdes Lambangjaya, dan juga pihak Grandwisata. Mungkin ada fasos atau fasum yang bisa digunakan," pungkasnya.
Focus Group Discussion (FGD) Kamtibmas merupakan Bentuk keseriusan Polsek Tambun Selatan dalam dalam upaya menekan aksi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polsek Tambun Selatan itu. Disamping itu, wujud sinergitas antara tiga pilar dalam memelihara dan menjaga Kamtibmas.
