Bekasi, koresponden.id – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengeluarkan maklumat kepada seluruh kader yang duduk di fraksi DPR maupun DPRD se-Indonesia. Maklumat itu diterbitkan pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Menanggapi maklumat tersebut, Bendahara DPD PAN Kabupaten Bekasi, Aboy Maulana, menegaskan bahwa maklumat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan harus dijadikan momentum evaluasi diri bagi seluruh kader, khususnya di daerah.
Menurut Aboy, teguran ini bukan sekadar instruksi politik dari pusat, melainkan juga isyarat moral bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kader PAN untuk berubah.
“Ini saatnya kita mengevaluasi diri dan berbenah diri. Tuhan sedang menegur kita karena suara rakyat adalah suara kita. Kalau suara rakyat kecewa, artinya Tuhan juga sedang menegur kita,” ucap Aboy. Senin (01/09/2025).
Ia menambahkan, seorang kader PAN tidak boleh terjebak pada gaya hidup mewah, arogansi, atau sikap yang jauh dari realitas rakyat.
“Sekali lagi, jika orang ditegur itu tandanya orang disayang. Tuhan masih sayang sama kita. Jangan sampai kita terlena, karena ketika teguran berubah menjadi hukuman, itu tandanya kita sudah tidak disayang lagi,” tegasnya.
Aboy juga mengingatkan bahwa kritik masyarakat bukan sesuatu yang harus dihindari. Sebaliknya, kritik harus dijadikan bahan perbaikan diri.
“Kader PAN di Bekasi harus bisa hadir di tengah rakyat, mendengar keluhan mereka, dan merasakan langsung kesulitan yang sedang terjadi. Itulah makna empati yang sebenarnya,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional itu menekankan bahwa keberadaan PAN akan terus relevan hanya jika kadernya menjaga kesederhanaan dan kerendahan hati.
“Kita ini hanyalah perpanjangan tangan rakyat. Jangan sampai lupa daratan hanya karena kursi, tunjangan, dan fasilitas. Itu semua amanah, bukan hak untuk dihambur-hamburkan,” pungkas Aboy.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menjelaskan bahwa maklumat tersebut merupakan pengingat agar kader PAN selalu menyadari peran mereka sebagai representasi rakyat.
“Kader harus peka terhadap situasi, punya empati, jangan flexing, dan jangan pamer kemewahan,” tegas Viva.
Ia menambahkan, setiap legislator PAN wajib menjaga perilaku, penampilan, dan ucapan sesuai dengan sumpah jabatan yang diucapkan saat dilantik.
Selain itu, mereka juga harus siap dievaluasi terkait status, posisi, tunjangan, hingga fasilitas apabila terbukti melakukan pelanggaran.
“Kader PAN harus rendah hati dalam mendengar aspirasi maupun merespons kritik publik. Itu maklumat Ketua Umum,” ujar Viva.