Bekasi, koresponden.id — Peleton pembawa Yudha Wastu Pramuka, simbol kehormatan Korps Infanteri TNI Angkatan Darat, akhirnya tiba di Stasiun Radio Radar Bekasi. Kedatangan para prajurit disambut melalui upacara penyerahan dan penerimaan Yudha Wastu Pramuka, menandai salah satu etape penting dalam rangkaian long march Hari Infanteri ke-77 Tahun 2025.
Long march atau jalan kaki jarak jauh merupakan tradisi khas Korps Infanteri yang berakar dari sejarah perjuangan TNI AD. Pada masa lalu, keterbatasan sarana transportasi memaksa pasukan infanteri bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain dengan berjalan kaki, menjadikan ketangguhan fisik dan mental sebagai ciri utama prajurit Infanteri.
Karena itulah, hingga kini prajurit Infanteri dikenal memiliki kemampuan bergerak cepat dan bertahan dalam berbagai kondisi medan. Mobilitas tinggi dengan berjalan kaki bukan sekadar latihan fisik, tetapi juga simbol daya juang, disiplin, dan pengabdian dalam menjalankan tugas negara.
Pada pelaksanaan long march kali ini, prosesi serah terima Yudha Wastu Pramuka dipimpin langsung oleh Kolonel Arm Krisrantau Hermawan, S.H., M.I.Pol., selaku Komandan Kodim 0507/Kota Bekasi, yang bertindak sebagai perwira pengawas kegiatan.
Sebanyak 10 etape direncanakan akan dilalui oleh pasukan pembawa Yudha Wastu Pramuka, dengan jarak tempuh setiap etape mencapai sekitar 20 kilometer. Perjalanan panjang tersebut menjadi wujud nyata konsistensi Korps Infanteri dalam menjaga tradisi sekaligus menguji ketangguhan prajurit.
“Ini adalah bentuk pengabdian kita sebagai Korps Infanteri. Semangat juang Panglima Besar Jenderal Soedirman harus terus kita pertahankan. Kegiatan ini memperkuat soliditas Korps Infanteri—apa pun kesulitan yang dihadapi, kita tetap kokoh,” tegas Kolonel Krisrantau.
Melalui long march Yudha Wastu Pramuka, Korps Infanteri tidak hanya memperingati hari jadinya, tetapi juga meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan, loyalitas, dan semangat pantang menyerah yang menjadi fondasi utama prajurit Infanteri TNI Angkatan Darat.
(Red)




